Minggu, 03 Februari 2013

Bidang Penelitian & Pengembangan

Penelitian dan Pengembangan


Merupakan salah satu dari keempat bidang di Himpunan Mahasiswa Sipil Politeknik Negeri Malang periode 2012-2013, secara garis besar Litbang (Penelitian dan pengembangan) adalah bidang yang mengurusi segala hubungan ekstern HMS dengan luar polinema.  Hubungan ekstern yang dimaksud berbentuk antara lain:
•    memicu dan menampung inovasi- inovasi mahasiswa gedung dalam dunia keteknik sipilan
•    delegasi mahasiswa gedung c untuk lomba-lomba di luar poltek
•    delegasi FKMTSI,
•    perkembangan informasi dari luar polinema untuk pengembangan di dalam khususnya HMS dan mahasiswa sipil polinema (RIDGID MAGAZINE, SEMINAR NASIONAL).
•    Pengelolaan website, facebook, dan blogspot HMS.

Program Kerja


BITS

dalah singkatan dari Bengkel Inovasi Teknik Sipil yang tujuannya adalah sebagai wadah untuk menampung dan memfasilitasi inovasi-inovasi mahasiswa sipil polinema dalam dunia keteknik sipilan. Dalam struktur organisasi HMS Bengkel Inovasi Teknik Sipil berada di bawah garis koordinasi dengan bidang Litbang. Ini berarti meskipun pada dasarnya BITS mempunyai anggota yang terdiri dari mahasiswa gedung non-fungsionaris namun penanggung jawab dari BITS tetap ditunjuk dari fungsionaris HMS sendiri, khususnya dari bidang Penelitian dan Pengembangan sebagai badan pengawas dari BITS sendiri.

FKMTSI

Atau Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Sipil adalah suatu forum bagi mahasiswa-mahasiswa sipil se-Indonesia yang pada awalnya dibentuk untuk saling bersilahturahmi dan saling bertukar informasi tentang dunia keteknik sipilan. Di sini himpunan – himpunan sipil dari berbagai universitas di Indonesia berhak bergabung dalam FKMTSI dan setelahnya mereka dapat mengirimkan perwakilan/delegasi dari himpunannya ke FKMTSI. Karena FKMTSI sendiri lingkupnya meliputi seluruh Indonesia maka dibentuk FKMTSI dibagi ke dalam bentuk yang lebih kecil atau yang biasa disebut Region berdasarkan provinsi-provinsi di Indonesia yang memiliki universitas dengan HMS yang aktif dan berminat untuk masuk ke FKMTSI; atau dengan kata lain tidak semua provinsi di Indonesia masuk dalam region FKMTSI.
Meskipun FKMTSI sendiri berbentuk sebagai forum namun FKMTSI mempunyai birokrasi dan program kerja layaknya organisasi pada umumnya. Dan program kerja FKMTSI yang terbesar dalam skala nasional adalah Temu Wicara Nasional (Tewenas), sedangkan dalam lingkup region program kerja yang terbesar adalah Temu Wicara Regional (Tewereg). Birokrasi FKMTSI dalam lingkup region dipegang oleh koordinaror wilayahnya masing-masing (korwil) dan dibantu oleh bendahara dan sekretarisnya. Proses pemilihan koordinator dalam FKMTSI diatur dalam AD/ART, dimana baik dalam lingkup nasional maupun region mempunyai AD/ARTnya sendiri-sendiri. AD/ART tersebut terus menerus diperbaharui dalam Tewenas/Tewereg oleh karena itu sistem dalam FKMTSI tidak selalu sama setiap tahunnya.
Menjelang beberapa tahun setelah berdirinya FKMTSI mulai adanya perbedaan pendapat tentang kejelasan bentuk FKMTSI sendiri, apakah tetap berbentuk forum atau dirubah menjadi suatu bentuk organisasi dengan Visi, Misi, dan AD/ART yang jelas? namun pada akhirnya keputusan yang diambil dalam Tewenas adalah agar FKMTSI tetap berbentuk forum meskipun masih banyak yang menyatakan keberatan atas keputusan ini. Tentu ada perbedaan yang sangat jelas antara bentuk forum dengan organisasi oleh karenanya ini merupakan hal yang sangat penting bahkan sampai sekarang, terutama dalam kawasan Jawa Timur atau Region 9. Sebagian universitas – universitas dalam region 9 mendukung bentuk forum dalam FKMTSI, sedangkan yang lain lebih memilih golongan putih.
Sebenarnya bentuk forum dari FKMTSI sendiri mempunyai banyak kelemahan dibandingkan dengan bentuk organisasi pada umumnya. Salah satu dari banyak contoh yang dapat dilihat adalah proker Bakti Sosial pada periode 2010 – 2011 kemarin yang bertemakan ramah lingkungan dengan penanaman pohon untuk penghijauan kembali. Banyak sekali yang bisa di evaluasi dari acara tersebut, termasuk kesinambungan antara acara dengan dunia sipil yang patut dipertanyakan. Hal ini dapat terjadi karena bentuk FKMTSI sendiri yang masih berbentuk sebagai forum sehingga tidak ada visi dan misi serta AD/ART yang jelas dan tetap dalam FKMTSI.


Berdasarkan banyaknya hal yang perlu dievaluasi dan dibenahi dari FKMTSI di atas maka delegasi FKMTSI yang dipercayakan kepada anggota Litbang diharapkan dapat menjadi pelopor dalam merubah bentuk dan sistem FKMTSI, terutama region 9, menjadi organisasi yang mempunyai kejelasan visi, misi, dan AD/ART. Meskipun FKMTSI dengan banyaknya persoalan seperti yang telah disebutkan di atas namun masih ada keuntungan yang bisa diambil dari FKMTSI tersebut, yaitu dapat terjalinnya link – link dengan himpunan – himpunan sipil dari universitas lain yang kelak pasti akan berguna; baik bagi jurusan maupun bagi HMS polinema sendiri. Sedikit contoh dari keuntungan yang bisa diambil adalah antara lain:
•    Informasi lomba – lomba PTS/PTN yang terjalin dalam FKMTSI dapat masuk
•    Informasi tempat PKL
•    Informasi tentang perkembangan ilmu dalam dunia teknik sipil lebih cepat masuk
•    Penyebaran informasi tentang lomba sendiri (Student Day: Lomba Gambar Teknik) ke PTS/PTN lain dapat lebih cepat
•    Meningkatnya eksistensitas dari HMS polinema sendiri

SEMINAR NASIONAL

Seminar Nasional merupakan salah satu rangkaian acara dari proker terbesar dari HMS, yaitu Student Day. Yang dibahas dalam Seminar Nasional adalah topik pembicaraan dalam dunia sipil yang paling panas pada saat itu, contohnya adalah tema Eco-friendly yang booming-boomingnya karena isu global warming. Selain itu materi seminar nasional diprioritaskan untuk lebih menjurus ke praktek di lapangan karena untuk teori telah di-cover dalam materi perkuliahan, dan juga materi tersebut pernah dilaksanakan dalam Indonesia.

0 komentar: