1

Politeknik Negeri Malang

2

Dies Natalis ke- 30 Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang dan Pelepasan Fungsionaris

3

Kuliah Tamu Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang

4

Orasi Intern Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang

5

Perhitungan Surat Suara Pemilihan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang

Jumat, 30 Agustus 2013

PENGUMUMAN BARANG BAWAAN PRASTUDY HARI KE-3 MABA SIPIL POLITEKNIK NEGERI MALANG 2013

SETIAP MABA WAJIB MEMBAWA :
1. Sepotong watermelon tanpa air, tersenyum setebal 2cm
2. 1 Olahan kedelai berjamur. berbentuk balok, dengan luas alas 4x6cm dan tinggi 1cm
3. 1 buah malam minggu berwarna daun
4. 1 buah olahan tepung, berbetnuk roda yang ditutup semut hitam
5. Cairan manis yang dilindungi kolonel perang mengandung citrus sebanyak 20ml
6. 1 potong bagian atas betis dari yang membangunkan orang di pagi hari, direndam kedalam olahan kelapa sawit panas
7. Air pegunungan berumur 40 tahun sebanyak 60x25Cm3   
8. Sayuran berwarna-warni dari Cina sebanyak 5 sendok makan penuh
9. Satu bungkus olahan butiran suci berbaju coklat licin bernuansa pedesaan
10. Sehelai benda berharga berwarna biru bergambar pahlawan dari Pulau Dewata

PENGUMUMAN TUGAS PRASTUDY MABA SIPIL POLITEKNIK NEGERI MALANG 2013

TUGAS KELOMPOK

MEMBUAT KLIPING TENTANG BANGUNAN SIPIL
dengan ketentuan :
1. Sumber kliping harus dari media cetak
2. Kliping berisi artikel dengan topik rumah tinggal, bangunan gedung, bangunan air, jalan, dan jembatan. Tiap topik terdapat 3 artikel beserta sumber artikel
3. Jumlah artikel adalah 20 artikel dari semua topik
4. Artikel ditempel pada kertas HVS A4 80gram
5. Batas garis tepi kiri 4cm dan tepi kanan, atas, bawah 3cm
6. Setiap artikel diberi kesimpulan dan opini pada kertas HVS A4 80gram, minimal 1 halamn dan ditulis tangan
7. Antar topik diberi pembatas berupa kertas HVS A4 80gram
8. Tidak boleh ada artikel yang sama
9. Format artikel : a. Cover
                            b. Daftar Isi
                            c. Kliping artikel
10. Format cover :
     a. Judul "TUGAS KLIPING ARTIKEL BANGUNAN SIPIL" dengan font Times New Roman 18
     b. Harus ada logo Politeknik Negeri Malang
     c. Identitas kliping ditulis "Dikerjakan Oleh : Nama Kelompok" dengan font TImes New Roman 14
     d. Tulisan "JURUSAN TEKNIK SIPIL" ditulis dengan font Times New Roman 18
     e. Tulisan "POLITEKNIK NEGERI MALANG" ditulis dengan font Times New Roman 16
     f. Tulisan "2013" ditulis dengan font Times New Roman 14
     g. Kliping dijilid dengan sampul depan dan belakang menggunakan mika plastik, warna menyesuaikan warna kelompok
   
MEMBUAT STRUKTUR ORGANISASI PROYEK SIPIL
dengan ketentuan :
1. Dikerjakan pada 1 lembar penuh kertas manila warna putih
2. Ditulis menggunakan spidol warna hitam
3. Batas garis tepi tiap sisi 2cm
4. Setiap jabatan ditulis kedalam kotak persegi panjang dengan ukuran menyesuaikan tulisan
5. Antar jabatan dihubungkan dengan garis lurus
6. Nama-nama pemegang jabatan, disesuaikan dengan nama anggota kelompok dan semua nama anggota harus tercantum dalam struktur organisasi


TUGAS INDIVIDU

MEMBUAT LAPORAN PEMBUATAN MAKET RUMAH TINGGAL 1 LANTAI
dengan ketentuan :
1. Laporan ditulis tangan pada kertas HVS A4 80gram
2. Isi laporan minimal 8 halaman
3. Laporan ditulis dengan pulpen tinta hitam
4. Batas garis tepi kiri 2cm dan batas tepi kanan, atas, bawah 1cm
5. Laporan dijilid menggunakan sampul depan mika dan belakang menggunakan kertas buffalo dengan warna sesuai warna kelompok
6. Format laporan terdiri dari :
a. Cover
b. Lembar pengesahan
c. Kata pengantar
d. Daftar Isi
e. Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Rumasan Masalah
f. Bab II Dasar Teori
g. Bab III Metodologi
3.1 Alat dan Bahan
3.2 Langkah kerja
h. Bab IV Anggaran biaya pengerjaan maket
i. Bab V Penutup
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
j. Daftar Pustaka

MEMBUAT RANGKUMAN MATERI PRASTUDY HARI KE-2
dengan ketentuan :
1. Rangkuman harus ditulis tangan pada kertas HVS A4 80gram
2. Berisi rangkuman yang disampaikan pada hari kedua prastudy yaitu 30 agustus 2013
3. Tiap materi, ditulis minimal 1 halaman penuh pada kertas HVS A4 80gram
4. batas gari tepi kiri 2cm dan tepi kanan, atas, bawah 1cm
5. Rangkuman dijadikan satu dengan staples pada bagian pojok kiri atas
6. Identitas ditulis pada bagian pojok kanan atas diluar garis tepi pada halaman pertama dengan format Nama Lengkap dan Nama Kelompok


Rabu, 28 Agustus 2013

PENGUMUMAN UNTUK MABA SIPIL POLINEMA 2013 (WAJIB DIBACA)

UNTUK SELURUH MAHASISWA BARU JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MALANG 2013 :

1. Wajib mengerjakan semua TUGAS, baik INDIVIDU maupun KELOMPOK yang telah diberikan oleh panitia prastudy.
2. Wajib mengerjakan TUGAS INDIVIDU yang diberikan melalui BLOG HMS.
3. Wajib mengikuti seluruh rangkaian prastudy, mulai tanggal 30-31 Agusus 2013.

Pahami dan kerjakan baik-baik semua tugas yang telah diberikan.

TUGAS INDIVIDU MABA SIPIL POLINEMA 2013 UNTUK TANGGAL 30 AGUSTUS 2013


                        1. MENGGAMBAR SKET DENAH TAMPAK ATAS KAMPUS 2 POLINEMA
Ketentuan :
1. Digambar pada kertas HVS A3 dengan posisi kertas horisontal
2. Batas garis tepi sisi kiri 2cm, garis margin sisi kanan atas dan bawah 1cm
3. Menggambar harus manual atau freehand dan harus lengkap beserta keterangan gedung
4. Contoh gambar dapat dilihat pada blog HMS

2. MEMBUAT DESAIN JAKET ANGKATAN 2013
Ketentuan :
1. Digambar pada kertas HVS A4 80 gram dengan posisi kertas horisontal
2. Batas garis tepi kiri 2cm dan margin kanan, atas, bawah 1 cm
3. Desain jaket digambar tampak depan dan belakang, dan disertai desain lengan ,harus ada tahun angkatan dan harus ada logo sipil pada dada kiri
4. Pada bagian pojok kanan atas kertas gambar diberi identitas diri dan nama kelompok
5. Gambar harus dilengkapi warna
6. Gambar harus diberi penjelasan dari desain tersebut

3. MENGGAMBAR LOGO POLINEMA
Ketentuan :
1. Masing-masing gambar digambar pada satu kertas HVS A4 80 gram dengan posisi kertas horisontal
2. Batas garis tepi  kiri 2cm dan batas tepi kanan, atas, bawah 1cm
3. Ukuran gambar setengah dari kertas HVS A4 80gram
4. Gambar logo harus jelas dan presisi
5. Gambar harus dilengkapi warna

4. MENGGAMBAR LOGO SIPIL DAN HMS
Ketentuan :
1. Masing-masing gambar digambar pada satu kertas HVS A4 80 gram dengan posisi kertas horisontal
2. Batas garis tepi  kiri 2cm dan batas tepi kanan, atas, bawah 1cm
3. Ukuran gambar setengah dari kertas HVS A4 80gram
4. Gambar logo harus jelas dan presisi
5. Diberi makna logo dibawah masing-masing gambar
6. Gambar harus dilengkapi warna 

DENAH POLINEMA

Logo dan Makna HMS

MAKNA LOGO HMS



  • Warna hitam bertuliskan politeknik, bagian dari segi lima bermaknakan wadah dari organisasi dan menunjukkan seorang fungsionaris
  • Warna merah bergambar bata meruah dan bertuliskan HMS bermaknakan kesungguhan dan keberanian melakukan tanggung jawabnya sebagai fungsionaris himpunana Mahasiswa sipil
  • Warna biru berbentuk setengah lingkaran bertuliskan Negeri Malang bermaknakan sifat yang cakap dan pintar
  • Warna putih bagian dari setengah lingkaran dan bertuliskan Politeknik Negeri Malang bermaknakan sifat kesucian dan keberadaan Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil
  • Warna merah dari angka 3 bermaknakan berani melakukan tanggung jawabnya sebagai mahluk ciptaan Tuhan YME dan bertanggungjawab kepada agamanya masing-masing, angka 3 bermaknakan hubungan manusia dengan Tuhan YME, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam semesta
  •  Warna coklat sawo matang pada gambar tangan memegang alat tulis dan bertuliskan HMS bermaknakan kreativitas pada seseorang
  • Warna kuning bagian pada setengah lingkaran bermaknakan keagungan dari organisasi Himpunan Mahasiswa Sipil dan berhubungan dengan Ilmu Pengetahuan Kesipilan yaitu bentuk Rambu Ukur pada perkuliahan Ilmu Ukur Tanah
  • Siar yang terletak diantara susunan bata melambangkan komunikasi antar fungsionaris yang menciptakan suatu keharmonisan himpunan

MAKNA DAN PENJELASAN LOGO TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MALANG

MAKNA DAN PENJELASAN LOGO TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MALANG






A.Makna Logo Secara UmumDengan berlandaskan meningkatkan rasakekeluargaan dan mempererat rasa kebersamaanantara mahasiswa Teknik Sipil Politeknik NegeriMalang.Berpedoman pada Visi,Misi Teknik Sipildan pada Pedoman Akademik Politeknik NegeriMalang Progam Studi Teknik Sipil, makadisusunlah logo Teknik Sipil dengan keteranganyang sekaligus penjelasan tentang artinya.
B.Makna
Logo Secara KhususMakna dan arti logo, baik dilihat secarakeseluruhan maupun secara bagian-bagiannya atauunsur-unsurnya, dalam rangkaian/kerangkahubungan keseluruhan, mencakup pokok-pokok isidan pengertian sebagai berikut:
1.Bentuk Logo
Ciri khas logo adalah Segiempat, dengan bagian-bagiannya sehingga diperoleh komposisiyang sederhana tetapi jelas, harmonis, utuh,kuat dan lengkap.
2.Bingkai Logo
Penegasan kontur/garis kelilingmemaknakan satu kesatuan yang utuh dankokoh (RIDGID) antar alumni Teknik SipilPoliteknik Negeri Malang.
3.Warna
Tiga warna yaitu coklat tua,orange,& biru tua :
Coklat Tuawarna khas Jurusan Teknik Sipil Politeknik  Negeri Malang.

Orange di ambil dari warna breech (batu bata)memaknakan gambaran kegigihan dan semangatMahasiswa T.Sipil yang saling bersaing umtuk meningkatkan kualitas di bidang T.Sipil namuntetap menjaga ikatan persaudaraannya.

Biru Tua warna khas Politeknik Negeri Malang,memaknakan sebuah pendidikan yang berkualitas.
4.Susunan
•Segiempat : progam studi DIV Manajemen Rekayasa Konstruksi
•Tiga Trapesium : progam studi DIII Konsentrasi Konsruksi Bangunan Air Konsentrasi Konstuksi Bangunan Gedung Konsentrasi Konstruksi Bangunan Transportasi
•Bidang berjumlah 3 trapesium tampak tigadimensi dengan bentuk huruf kapital ‘‘
S’’ :memaknakan identitas Teknik SipilPoliteknik Negeri Malang.
•Lima garis putih : merupakanP I L A R :1.Profesional2.Inovatif 3.Loyal4.Akurat5.Responsif 
5.Ukuran
Melalui perbandingan yang serasi, harmonisdan warna, garis dan medan lambang, serta


Tugas Kelompok Hari ke-2, tanggal 30 agustus 2013 MABA POLINEMA JURUSAN TEKNIK SIPIL

·         Tugas Kelompok
Hari Ke-2, tanggal 30 Agustus 2013
1.MENGGAMBAR RUMAH TINGGAL 1 LANTAI BESERTA PEMBUATAN MAKETNYA
   dengan ketentuan denah :
1. Rumah tipe 36 dengan luas lahan bebas
2. Menggambar denah beserta garis rencana atap, tampak depan, tampak belakang, dan tampak samping
3. Menggunakan skala 1:50
4. Gambar sesuai aturan dalam contoh yang terdapat pada blog HMS
5. Menggambar pada 4 lembar kertas gambar A3 dengan posisi kertas horisontal
                -Lembar 1 : denah beserta garis rencana atap
                -Lembar 2 : tampak depan
                -Lembar 3 : tampak belakang
                -Lembar 4 : tampak samping
6. Batas garis tepi kiri 2cm dan kanan, atas, bawah 1cm
7. Diberi identitas sesuai contoh pada blog

Ketentuan maket :
  1. Maket mempresentasikan bentuk 3 dimensi dari denah yang digambar
        2. Skala maket 1:25
        3. Tinggi dinding 3,5 m
        4. Bahan dari kertas karton tebal 2mm
        5. Dibuat sekreatif mungkin

2.       MEMBUAT MADING KREATIF
            dengan ketentuan :
1. Mendeskripsikan tentang semua nama kelompok
2. Deskripsi tiap nama kelompok dikerjakan pada 1 halaman kertas gambar A3
3. Deskripsi berisi tentang pengertian, gambar, manfaat, dan penggunaan
4. Mading dibuat sekreatif dan semenarik mungkin


Sabtu, 24 Agustus 2013

Macam dan Jenis Pondasi

A. Pondasi Batu Kali
Adalah pondasi yang dibuat dengan bahan dasar batu kali yang disusun sedemikian rupa. sehingga dapat menahan berat bangunan yang ada di atasnya dan meneruskan ke tanah
           


B. Pondasi Batu Bata

Adalah pondasi yang dibuat dengan bahan dasar batu yang disusun  sedemikian rupa, sehingga dapat menahan berat bangunan yang ada di atasnya danmeneruskanya ke tanah


C. Pondasi Telapak/ Footplat

pondasi telapak berbentuk seperti telapak kaki seperti gambar disamping, pondasi setempat gunanya untuk mendukung kolom baik untuk rumah satu lantai maupun dua lantai, jadi pondasi ini diletakan tepat pada kolom bangunan, pondasi ini terbuat dari beton bertulang, dasar pondasi telapak bisa berbentuk persegipanjang/ persegi






D. Pondasi Umpak

pondasi umpak dijumpai pada rumah kayu, rumah-rumah adat, atau rumah jaman dulu







E. Pondasi Rakit

Bila dikedalaman dangkal ditemui tanah yang lunak untuk diletakan pondasi , maka solusinya bisa menggunakan pondasi rakit, selain itu pondasi ini juga berguna untuk mendukung kolom-kolom yang jaraknya terlalu berdekatan tidak mungkin untuk dipasangi telapak satu persatu , solusi dijadikan satu kekuatan. pondasi rakit sejatinya adalah plat beton bertulang

F. Pondasi Sumuran

pondasi untuk kedalaman tanah keras 2-6 meter dibawah permukaan tanah . pondasi sumuran mempunyai bis beton berdiameter 60, 100, 120, atau 150 cm. biasanya di bor /dikerjakan dengan bor jatuh sebab di dalamnya tidak dapat digali. jarak antar pondasi sumuran adalah 4-7 meter









G. Pondasi Dalam

yaitu pondasi yang digunakan pada kondisi tanah stabil lebih dari kedalaman 3 meter. pondasi dalam membutuhkan pengeboran dalam karena lapisan tanah yang baik ada di kedalaman , biasanya digunakan oleh bangunan besar, jembatan, struktur lepas pantai , dsb

Jenis pondasi dalam :

  1. Pondasi Tiang pancang (beton, besi, pipa, baja)
  2. Pondasi Borpile

Sifat dan Karakteristik Campuran Beton

Sifat dan karakteristik campuran beton segar secara tidak langsung akan mempengaruhi beton yang
telah mengeras. Pasta semen tidak bersifat elastis sempurna, tetapi merupakan viscoelastic-solid.
Gaya gesek dalam, susut dan tegangan yang terjadi biasanya tergantung dari energi pemadatan dan tindakan preventif terhadap perhatiannya pada tegangan dalam beton. Hal ini tergantung dari jumlah dan distribusi air, kekentalan aliran gel (pasta semen) dan
penanganan pada saat sebelum terjadi tegangan serta kristalin yang terjadi untuk pembentukan porinya.Beberapa sifat dan karakteristik beton yang perlu diperhatikan antara lain
adalah modulus elastisitas beton, kekuatan tekan, permeabilitas dan sifat panas

a) Sifat dan Karakteristik Bahan Penyusun
Selain kekuatan pasta semen, hal lain yang perlu menjadi perhatian adalah agregat. Seperti yang telah dijelaskan, proporsi campuran agregat dalam beton adalah sekitar 70-80%,
sehingga pengaruh agregat akan menjadi besar, baik dari sisi ekonomi maupun dari sisi tekniknya. Semakin baik mutu agregat yang digunakan, secara linear dan tidak langsung akan menyebabkan mutu beton menjadi baik, begitu juga sebaliknya. Jika melihat fungsi agregat dalam campuran
beton hanya sebagai pengisi maka diperlukan suatu sifat yang saling mengikat dan saling mengisi
(interlocking) yang baik, hal ini dapat tercapai jika bentuk permukaan dan bentuk agregatnyamemenuhi syarat yang diberikan baik itu syarat ASTM, ACI maupun SII
.
Agregat yang digunakan dalam beton yang berfungsi sebagaibahan pengisi, namun karena prosentase agregat yang besar dalam volume campuran, maka agregat memberikan kontribusi
terhadap kekuatan beton. Faktor-faktor yang mempengaruhi kek
uatan beton terhadap agregat :
  1. Perbandingan agregat dan semen campuran,
  2. Kekuatan agregat,
  3. Bentuk dan ukuran,
  4. Tekstur permukaan,
  5. Gradasi,
  6. Reaksi kimia, dan
  7. Ketahanan terhadap panas. Detail mengenai sifat agregat ini dapat dilihat di buku Seri Bahan-Bahan Penyusun Beton.Bahan tambah biasanya hanya digunakan untuk memperbaikisifat-sifat beton, baik saat beton dalam keadaan segar ataupun saat
beton mengeras nantinya. Banyaknya dan komposisi kimia dari bahan tambah akan menyebabkan karakteristik yang berbeda terhadap kinerja beton yang diharapkan.

 b) Metode Pencampuran
  • penentuan proporsi bahan
Proporsi campuran dari bahan-bahan penyusun beton ini ditentukan melalui perancangan beton (mix design). Hal ini dimaksudkan agar proporsi dari campuran dapat memenuhi syarat kekuatan serta dapat memenuhi aspek ekonomis. Metode perancangan ini pada dasarnya menentukan komposisi
dari bahan-bahan penyusun beton untuk kinerja tertentu yang diharapkan.Penentuan proporsi campuran dapat digunakan denganbeberapa
metode yang dikenal, antara lain :
  1. Metode American Concrete Institute,
  2. Portland Cement Association,
  3. Road Note NO. 4,
  4. British Standard, Department of Engineering,
  5. Departemen Pekerjaan Umum (SK.SNI.T-15-1990-03), dan
  6. Caracoba-coba.

Metode Pengukuran Trigonometris

Metode trigonometris prinsipnya adalah mengukur jarak langsung (jarak miring), tinggi alat, tinggi benang tengah rambu dan sudut vertikal (zenith atau inklinasi) yang kemudian direduksi menjadi informasi beda tinggi menggunakan alat theodolite. Seperti telah dibahas sebelumnya, beda tinggi antara dua titik dihitung dari besaran sudut tegak dan jarak. Sudut tegak diperoleh dari pengukuran dengan alat theodolite sedangkan jarak diperoleh atau terkadang diambil jarak dari peta.
Pada pengukuran tinggi dengan cara trigonometris ini, beda tinggi didapatkan secara tidak langsung, karena yang diukur di sini adalah sudut miringnya atau sudut zenith. Bila jarak mendatar atau jarak miring diketahaui atau diukur, maka dengan memakai hubungan - hubungan geometris dihitunglah beda tinggi yang hendak ditentukan itu. 
Bila jarak antara kedua titik yang hendak ditentukan beda tingginya tidak jauh, maka kita masih dapat menganggap bidang nivo sebagai bidang datar. 
Akan tetapi bila jarak yang dimaksudkan itu jauh, maka kita tidak boleh lagi memisahkan atau mengambil bidang nivo itu sebagai bidang datar, tetapi haruslah bidang nivo itu dipandang sebagai bidang lengkung, Disamping itu kita harus pula menyadari bahwa jalan sinarpun bukan merupakan garis lurus, tetapi merupakan garis lengkung. Jadi jika jarak antara kedua titik yang akan ditentukan beda tingginya itu jauh, maka bidang nivo dan jalan sinar tidak dapat dipandang sebagai bidang datar dan garis lurus, tetapi haruslah dipandang sebagai bidang lengkung dan garis lengkung.




















Titik A dan B akan ditentukan beda tingginya dengan cara trigonometris. Prosedur pengukuran dan perhitungannya adalah sebagai berikut:
  • Tegakkan theodolite di A, ukur tingginya sumbu mendatar dari A. Misalkan t,
  • Tegakkan target di B, ukur tingginya target dari B, misalkan l,
  • Ukur sudut tegak m (sudut miring) atau z (sudut zenith),
  • Ukur jarak mendatar D atau Dm (dengan EDM), dan
  • Dari besaran-besaran yang diukur, maka:













Sudut tegak ukuran perlu mendapat koreksi sudut refraksi dan bidang-bidang nivo melalui A dan B harus diperhitungkan sebagai  Permukaan yang melengkung apabila beda tinggi dan jarak AB besar dan beda tinggi akan ditentukan lebih teliti. Lapisan udara dari B ke A akan berbeda kepadatannya karena sinar cahaya yang datang dari target B ke teropong theodolite akan melalui garis melengkung. Makin dekat ke A makin padat. Dengan adanya kesalahan karena faktor alam tersebut di atas hitungan beda tinggi perlu mendapat koreksi.





































Dimana:
  • k = koefisien refraksi udara = 0.14
  • R = jari-jari bumi 6370 km
  • Besarnya sudut refraksi udara r dapat dihitung dengan rumus:
    R = rm . Cp . Ct
    rm = sudut refraksi normal pada tekanan udara 760 mmHg, temperatur udara 100C dan kelembaban nisbi 60%














Agar beda tinggi yang didaptkan lebih baik, maka pengukuran harus dilakukan bolakbalik. Kemudian hasilnya dirata - ratakan, dapat pula beda tinggi dihitung secara serentak dengan rumus:








dimana:
  • HA dan HB tinggi pendekatan A dan B (dari peta topografi)
  • m1’, m2’ sudut miring ukuran di A dan B
  • t dan 1 dibuat sama tinggi.